Assalamualaikum.Wr.Wb
Apa kabar sahabat semoga dalam
keadaan sehat dan bahagia, serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Sudah lama
tidak membaca, sudah lama pula tidak menulis. Kurang lebih delapan bulan yang
lalu sampai hari ini tak mengisi laman bloger ini. Tidak peduli berapapun
lamanya kita harus tetap menulis. Walau kadang butuh moody dulu untuk
melahirkan tulisan-tulisan cantik. Moody aku baru muncul setelah delapan
bulan. Semoga sahabat tidak seperti aku ya,, moody nya muncul setiap
hari.
Banyak hal yang aku alami selama
delapan bulan itu, banyak membawa perubahan dalam kehidupan aku saat ini. Mulai
dari kabar bahagia mengikuti ujian sidang, kabar bahagia bisa wisuda di bulan
agustus 2015, kabar pengangguran, kabar sedih tak punya uang, kabar bahagia
diizinkan terbang keluar pulau, kabar murung susahnya mencari pekerjaan, hingga
kabar bahagia dihari jumat.
Alhamdulillah kita harus lebih
banyak bahagia, karena tuhan tidak suka yang bersedih sebab Allah SWT selalu bersama kita. Latahzan InnaLLaha ma’ana.
Berbagi kebahagiaan dengan
sahabat pembaca merupakan kebahagiaan tersendiri juga buat aku.
Mulai dari kabar bahagia bisa
mengikuti ujian siding skripsi.
Hidup memang penuh tantangan,
tergantung kitanya berani tau tidak menghadapi tantangan itu. Saat itu
masa-masa kritis menjadi mahasiswa tingkat akhir. Aku sudah bimbingan judul dan
BAB I mulai dari bulan September 2014.
Saat itu ingin sekali coumlaude 3,5 tahun wisuda di bulan april 2015.
Tetapi tuhan berkehendak lain. Aku dituntun untuk belajar banyak hal. Manusia
memang inginnya cepat, instan dan enak-enak saja. Siapapun pasti inginkan itu.
Segala sesuatu butuh proses, kita harus berjuang untuk mendapatkan itu semua.
Kita hanya bisa berencana, sedangkan hasil tetap yang maha kuasa yang
menentukan. Hal itu benar-benar aku alami, aku merasa Allah.SWT sangat
menyayangi, sangat memperhatikan setiap proses yang aku jalani.
Bulan September bimbingan
Oktober bimbingan sambil PPL
mengajar di sekolah
November bimbingan sambil PPL
Desember bimbingan sambil PPL
Januari pun masih bimbingan
sambil PPL
Bahkan hari itu tahun baru
tanggal 1 januari 2015 masih bimbingan
Februari Alhamdulillah akhirnya
bisa seminar. Itupun sudah banyak teman-teman
seperjuangan yang sudah seminar.
Meskipun banyak juga teman-teman yang belum.
Proses bimbingan itu penuh liku
tetapi selalu ada jalan.
Mulai dari menunggu berjam-jam
dikampus.
Menunggu dari pagi tapi tidak
jadi bimbingan
Menunggu tetapi ditolak
Menunggu tetapi dibentak
Menunggu tetapi salah melulu
Begitulah bimbingan menunggu,
untuk bimbingan beberapa minit butuh waktu berjam-jam
bahkan berhari-hari untuk
bisa bimbingan. Dan butuh kesabaran yang maksimal untuk menghadapi hal itu. Alhamdulillah
aku bisa melewatinya. Aku belajar sabar, meski ada ratapan tangis
disela-sela bimbingan yang membuat aku melankolis. Tetapi selalu ada jalan. Ada
teman-teman seperjuangan yang membantu.
Seminar dibulan Februari,
kemudian lanjut bimbingan lagi untuk BAB II, BAB III, BAB IV dan
BAB V.
perjuangan untuk bimbingannya lebih berat lagi. Tetapi Alhamdulilllah aku bisa
melewatinya.
Maret berharap bisa selesai
bimbingan (pun) masih disuruh lebih bersabar lagi hingga bulan april.
April masih bimbingan menunggu.
April adalah perayaan wisuda
untuk teman-teman yang cumlaude dan berhasil lulus dibulan februari. Aku dan
teman-teman yang belum berhasil masih berjuang bimbingan menunggu.
Mei masih bimbingan menunggu
Juni (pun) masih bimbingan
menunggu
Juli masih bimbingan di minggu
pertama, saat itu antara bersemangat dan pasrah. Sebab bulan ini penentuan
untuk wisuda periode agustus. Jika tidak ujian dibulan ini maka wisuda agustus
lewat. Saat itu teman pendampingku sudah selesai melewati masa kritisnya.
Sedangkan aku masih kritis dan gawat darurat. Sebab belum ada jalan terang
untuk penyelesaian bimbingan menunggu. Melihat teman pendamping sudah selesai.
Aku pasrah dan tidak terima dengan apa yang terjadi. Sebab perjuanganku
bimbingan menunggu sudah dari tahun lalu. Aku sempat berderaian airmata
mengenang perjuangan itu. Berceritapun aku sangat lebay sampai terisak-isak.
Belum kelihatan jalan terang dari dari bimbingan menunggu. Orangtua tidak
memaksa untuk cepat selesai, aku pasrah. Tetapi selalu ada jalan.
Beberapa hari setiap malam aku
mengadu pada tuhan, mohon pada penguasa alam semesta untuk memberikan aku
kesabaran yang lebih banyak, memoon diberikan aku ketabahan hingga aku bisa
menerima segalanya, memohon diberikan kelancaran untuk jalan ku kedepannya. Aku
juga shlat dhuha, puasa senin kamis dan jika bertemu pembimbing aku bacakan
ayat kursi dalam hati agar diberikan kemudahan.
Alhamdulilllah Allah SWT sangat menyayangi, sangat
memperhatikan kita yang bersungguh-sungguh berada dijalanNya. Detik-detik
terakhir pendaftaran ujian kompre dosbing telfon aku menyuruh daftar ujian.
Padahal sebelum itu masih jauh dari haraoan untuk bisa mengikuti uiian. Hari
itu aku bergegas melengkapi persyaratan ujian, besoknya Alhamdulilllah aku
bisa ujian kompre. Inilah jalan tuhan, selalu diberikan suprice terbaik
untuk kita yang bersabar.
Minggu II Juli tepatnya tanggal 8
Juli 2015 ujian kompre.
Tanggal 10 Juli 2015 ujian sidang penentuan skripsi.
Bimbingan gesit hanya satu hari. Selesai ujian harus berburu lagi untuk revisi
dan minta tandatangan dosen. Sebab bulan ini memasuki liburan lebaran idul
fitri.
Tanggal 14 semua aktifitas dosen
dikampus sudah diliburkan. Aku sangat bersemangat mengejar ini itu.
Alhamdulilllah selalu diberikan
kemudahan dalam kesulitan. Aku dibantu sahabat pendamping yang luar biasa. Juga
bantuan dari orang-orang terdekat dan doa kedua orangtua yang mempelancar
segalanya. Bantuan yang aku anggap sebagai tangan tuhan yang menolong dimasa
kritis.
Agustus Alhamdulillah wisuda..
aku kabarkan berita ini pulang. Agar keluarga tau dan bisa datang di acara
perayaaan gelar sarjanaku. Alhamdulilllah hari itu sangat bahagia, keluarga
besar datang dan diberi kelancaran hingga akhir. Tuhanku yang maha penyayang,
tuhanku yang maha kuasa, berkat dariNya semua dapat berjalan lancar. Aku
bahagia..
September aku pulang kerumah
sudah membawa ijazah S.Pd. urusan kuliah semuanya telah aku selesaikan. Hingga
tiba masa pengangguran. Pengangguran dibulan ini tidak begitu dramatis sebab
masih baru-baru (angek-angek godok).
Minggu I pulang syukuran
kelulusan
Minggu II liburan di rumah
menikmati hangatnya keluarga
Minggu III mulai mencari lowongan
Minggu IV masih mencari…..
Oktober tiba dan masih mencari
lowongan, aku sudah menyebar lamaran dan tes dibeberapa tempat yang mungkin
menerima ijazahku.
Minggu I tes
Minggu II di rumah
Minggu III tes (lagi)
Minggu IV di rumah…
November datang dan masih mencari
lowongan
Minggu I ikut jobfair di desnaker
Minggu II panggilan tes
Minggu III di rumah
Minggu IV di rumah,,,
Desember hadir dengan kisah
(masih pengangguran)
Minggu I di rumah
Minggu II di rumah
Minggu III tes di perbankan
Minggu IV masih di rumah
Selama dirumah aku menikmati
waktu bersama keluarga, selama empat
tahun yang lalu hanya bisa berkumpul lima bulan sekali. Sekarang setiap hari
aku bisa merasakan quality time bersama mama, papa, adik-adik. Merasakan
nyamannya bersama setiap hari. Menikmati waktu bangun subuh yang dingin,
kemudian tidur lagi, bangun lagi jam 8. Masak, sarapan bantu mama bersih-bersih
rumah, mencuci, dan begitu seterusnya,
Bangun
Tidur
Tidur
Nonton
Tidur
Makan
Tidur
Makan
Tidur
Aku jarang keluar rumah sebab
kalau keluar rumah pasti uang keluar. Uangnya masih dari saku orangtua. Aku
sudah malu masih menjadi beban untuk orangtua. Aku malu dengan ijazah, selama
itu aku terus mengeluh. Aku tidak sabaran dan tidak bisa lagi mennggu waktu.
Kapan?
Kapan aku dapat pekerjaan?
Kapan aku bisa menghasilkan?
Kapan aku bisa membantu keluarga?
Kapan?
Kapaaaaan?
Selama itu aku menunggu waktu.
Sebab aku tidak ingin menyusahkan orangtua. Aku ingin sekali meringankan
bebannya. Orangtua tentu tidak menuntut aku harus seperti itu. Tetapi hatiku
berkata harus dan sudah seharusnya aku bisa membantu.
Akhir Desember aku sampaikan
keinginan untuk merantau (lagi) keluar dari sarang untuk terbang melihat dunia
luar. Awalnya mama berat hati, sebab aku anak sulung, perempuan yang seharusnya
dirumah. Tetapi karena dirumah tidak juga dapat pekerjaan aku di izinkan
terbang. Alhamdulilllah. Ridho Allah tergantung ridho orangtua. Jika
orangtua mengizinkan Allah pasti memberi izin juga.
Januari 2016 tiba. Aku
mempersiapkan diri, harus lebih baik nantinya,
Minggu I persiapan keberangkatan
Minggu II berangkat
Berangkat dari rumah seorang
diri, hanya diantar sampai pintu rumah. Ini juga pengalaman pertama aku
terbang. Berbekal arahan dari brota tecinta Alhamdulilllah penerbangan
pertamaku lancar. Aku menuju tempat saudara dan disini aku juga ada brota dan
Loli yang bisa mengawasi dan menuntun aku kemana aku pergi di kota ini.
Alhamdulilllah rencana tuhan
sungguh luar biasa. Allah selalu memberikan lebih, melebihi yang aku minta.
Minggu III aku melihat kondisi
dan tatakota dulu
Minggu IV aku mulai mengantar
lamaran ditemani saudara sepupu yang baik hati. Aku diantar menemui kenalannya diberbagai
tempat.
Februari datang, Alhamdullllah
ada kabar gembira di hari Jumat.
Minggu I aku bertekad bulan ini
harus bisa bekerja. Harus mendapatkan pekerjaan. Apapun yang penting aku ada
kesibukan. Aku menyebar lamaran kemanapun yang membutuhkan.
Minggu II aku sangat berharap ada
panggilan dari lamaran yang sudah aku kirim. Selama beberapa hari
berturut-turut aku selalu mengadu tengah malam pada Allah. Aku ceritakan
semuanya. Memohon diberikan petunjuk, memohon diberikan pekerjaan sesuai dengan
kemampuanku.
Alhamdulilllah tuhan maha mendengar, maha melihat, maha
mengetahui.
Aku diberikan kabar bahagia,
waktu itu hari jumat aku ada panggilan untuk interview, tetapi lamaranku
ditolak karena latar pendidikanku berbeda dengan yang dibutuhkan perusahaan itu.
Aku terus bersabar menunggu keputusan tuhan.
Alhamdulilllah setelah shalat ashar aku dapat panggilan lagi
untuk interview malam ini. Jarak dari tempat aku kesana cukup jauh.
Untung ada brota kebanggaanku yang siap mengantar aku pergi.
Malam itu interview. Aku
dipercaya memiliki kemampuan untuk bekerja disana. Alhamdulilllah syukur
aku kepadanya. Aku bahagia sekali dengan kabar ini.
Selasa aku suda sah bekerja
disana, hingga saat ini.
Alhamdulilllah (lagi) rencana tuhan memang luar biasa.
Melebihi kemampuan kita menalarnya. Terimakasih ya Allah, terimakasih maa,,
terimakasih paa, terimakasih adinda kesayanganku. Berkat doaNya mengiringi aku
dapat kabar ini.
Aku sangat belajar dari beberapa
kejadian ini.
Kita harus berharap hanya
kepadaNya. Gantungkan setiap harapan HANYA kepadaNya. Laksanakan kewajiban dan
momohonlah untuk setiap doa yang kita panjatkan. Perbanyak waktu untuk lebih
dekat denganNya. Jalani selalu hari-hari kita dengan ikhlas, tawakal dan sabar.
Dialah yang maha kuasa atas apa yang terjadi. Dialah yang maha tahu untuk
setiap proses yang kita jalani. Dialah ALLAH SWT penguasa semuanya. karenaNya apapun bisa
terjadi. Asal kita bersungguh-sungguh ada dijalanNya. Dia selalu memberikan
lebih dari apa yang kita pinta. Sudah seharusnya kita melaksanakan kewajiban
kepadaNya.
Semoga kita menjadi mukmin yang
sholeha sahabat.
Semoga sahabat pembaca dapat
belajar dari tulisan buruk ini.
Semoga bermanfaat.
Salam menulis
Keep istiqamah
Assalamualaikum.WR.WB :)