Kamis, 15 Desember 2016

hy iam

kamu yang aku sebut aku
ternyata lebih banyak galau dari pada bahagia.. mulai dari sekarang perbanyaklah bahagia. banyak hal yang bisa dsyukuri untuk bahagia. tidak ada lagi alasan tuk bersedih. 😘😊😘

Rabu, 06 April 2016

puisi mengantarku pada hidup yang tak seharus aku kenal. dengannya aku tau,,



Ini Sajak Bukan?

bukan bukan bukan
bukan aku menarik kata bukan
bukan kamu yang menarik aku
iyaa kamu
iyaaa aku yang menarikmu
iyaaaaa kamuu
iyaaaaaaa aku yang menarikmu
iya bukan?
bukan bukan
bukan aku,, tapi kamu
kamu yang memulai lebih dulu
iya bukan?
****
22th

Rabu, 16 Maret 2016

beginilah hidup sebagai manusia

DUNIA





memang, adakalanya jenuh menyapa saat sudah diberi tuntunan
memang, adakalanya tidak merasa puas atas apa yang sudah kita lakukan
memang, adakalanya diam sejenak untuk melihat apa yang sudah kita lakukan
memang, adakalanya untuk marah kala tak kenal lagi apa itu sabar
memang, adakalanya menangis dalam mengampun tanpa kita sadari
memang, adakalanya diri ini butuh sandaran
memang, adakalanya butuh rangkulan orang-orang terkasih
menganai diri ini
siapa yang tau?
hanya aku sendiri dan tuhan
aku genggam saja kemudian aku lepaskan setiap asaku.
aku dimiliki dia yang maha kaya maha penyayang
tak patut aku takut selain darinya
tak mesti aku ragu untuk setiap ketentuannya
semestinya aku bisa terima semuanya
dan bersyukur
Alhamdulilllahirabbil'alamin



Jumat, 11 Maret 2016

Dengan Puisi Aku,,




Apalah aku ini…
Kemaren waktu pengangguran ingin diberi pekerjaan
Sekarang sudah diberi pekerjaan ingin cari pekerjaan lagi
Kemaren suntuk hanya berkawan hape dikosan pingin beli laptop
Sekarang sudah diberi laptop ingin diberi motor
Apalah aku ini
Kurang bersyukur sudah diberi tuhan, sudah dikabulkan bahkan melebihi yang aku mau
Tapi masih minta lagi dan lebih lagi
Apalah aku ini
Sudah diberikan tempat yang baik kerjanya hanya tidur-tiduran setiap hari
Cobalah lakukan hal yang bermanfaat, bergerak sana-sini
Tapi masih buntu
Aku masih kalah sama rasa takutku
Apalah aku ini
Dikalahkan sama diri sendiri
Seharusnya aku bisa lebih baik
Melakukan yang aku bisa
Apalah aku ini,
Aku sudah buat pernyataan untuk selalu berbuat yang terbaik
Tetapi masih saja aku lalai
Apalah aku ini,
Banyak pintanya
Banyak maunya
Waktu banyak tapi untuk dekat denganNya saja aku masih pilih-pilih
Apalah aku ini
Katanya ingin berubah
Tapi shalat kadang masih buru-buru kadang lupa sudah berapa rakaatnya kurang khusyuk
Padahal disetiap shlat itu ada doanya
Apalah aku ini
Masih sajaa masih…




Kutipan
Entah mengapa, ada saat dimana aku merasa hampa dan butuh diiingatkan oleh kepedihan.
Aku ingin menikmati air mata yang tumpah dan berlinang menjadi sungai kesedihan.
Akupun merasa seimbang, sebab susah senang silih berganti dalam kehidupan.
Sepatutnya aku menerima apa yang sudah aku lakukan.
Lalu aku berpikir, jikalau sedih, duka nestapa dan airmata tak pernah singgah dalam kehidupan.
Adakah aku belajar untuk terus bersyukur dan bersahabat?
Dan apakah kening ini akan tetap menyentuh sajadah,? Menangis sesegukan penuh keromantisan dihadapannYa dalam sujud yang panjang…



Puisi
Adakah aku ketika kau ada di fikiranku?
Adakah rindu yang aku pendam untuk diam?
Adakah benci seperti menunggu yang tak mungkin?
Adakah rasa ketika kau jumpa aku?
Adakah bahagia ketika bisa berbicara denganku?
Adakah sepotong hati yang melengkapi puzzle yang aku susun untukmu?
Adakah pagi yang kau lihat senyumku?
Adakah penampilan terbaikku berkesan denganmu?
Adakah aku ketika kelopak mata menutupi duniamu?
Adakah jarak yang seperti spasi menghiasi kata-kataku?
***


DIAM
11 March 2016

Malam
Aku bersalah terhadap waktu
Aku bersyukur masih diberi kesempatan
Malam
Syukurku tak sebanding dengan kataku
Masih saja minus
Malam
Maafkan aku hari ini
Meski pagi menawarkan cerita baru
Aku suka kau
Malam
Denganmu aku mengenang
Seisi waktu yang aku miliki hari ini

------- 11 March 2016


Aku hanya yang biasa dari sekian banyak perempuan
Biasa saja, bedak seadanya kadang butuh lipstick untuk senyumanku
Sebab gadis biasa dengan senyum hitam lelaki tak tertarik
Senyum pink, aku suka warnanya
Dengan itu aku biasa kini dipanggil sicantik
Aku hanya yang biasa
Pakaian ku sederhana, tak ada logo, Nevada, QL  apalah
Tak pernah pun aku kenal itu
Aku hanya yang biasa adanya
Walau kadang aku sembunyi dibalik layarku
Aku perlahan muncul
Dan mereka menjauhiku
Aku yang biasa
Biasa bermalasan, biasa rajin, biasa sedih, biasa senang
Aku yang biasa
Jika kau melihat aku yang tidak biasa, itu bukan aku
Aku tak paham merek dijalanan
Aku menyukai yang murah. Nyaman dan aman
Tak adapun yang menanyai merek padaku
Tapi rupanya itu kan menaikkan kelasku
Aku yang biasa
Adalah keinginan seperti mereka yang istimewah
Tak boleh, aku harus bersyukur aku yang biasa
Aku yang biasa diajarkan untuk terus hemat
Hemat untuk apa?
Untuk diri aku juga
Aku jarang hemat
Sebab aku yang biasa
Hanya memikirkan hidup layak hari ini
Esok pasti rencana tuhan lebih biasa dariku
Aku tak berencana
Ku serahkan padanya
Itulah aku menjadi biasa





Aku tau luka ditangan ayahku karena memegang palu belum sebanding dengan luka dihatinya
Aku tau airmata yang keluar dimata ibu belum sebanding dengan rasa sedih dihatinya
Untuk itu aku berjuang selalu
Untuk mengahupus airmata ibu, menymbuhkan luka ayah




Kamis, 03 Maret 2016

I PROUD OF YOU






Sejak kecil kita jarang akur
Meja tamu dirumah pecah gara-gara kita berantem.
Ribut karena hal-hal kecil
Pintu, jendela sampai sekarang masih bolong,
Gegara kelakukan kita yang saling berlariang lempar batu dalam rumah.
Heboh karena hal yang tidak penting.
Bekas luka cakaran ditangan dan kaki karena aku.
Karena kamu juga aku punya tato ditangan dan kaki.
Karena kita lawan smackdown.
Teriak-teriak saling lempar kejelekan juga pernah.
Hingga tetangga kaget dengan kegaduhan kita,
Banyak lagi keributan yang kita lakukan karena hal-hal kecil.
Kita pantang mengalah.
Selalu adu pendapat.
Saling tanding mana yang kuat.
Jika aku kalah atau kau yang kalah.
Kita berlarian main curang dan saling ejek.
Bahagia selaki meski kadang kau menangis karena aku, atau aku yang menangis karena ulahmu.
Jarak usia tiga tahun kau dan aku
Meski aku lahir lebih dulu
Tapi kini kau lebih jadi seorang kakak untuk aku
Peran yang seharusnya untuk aku
kau yang mainkan.
Sejak kau meninggalkan rumah
Kita jarang lagi adu gulat apalagi adu pendapat
Kau lebih dewasa dari perkiraanku
Kau jauh berubah dari kita yang dulu suka berantem
Kau jauh berubah
Kau bahkan mengantikan peran papa untuk aku dan adik-adik
Lawan cakak aku sudah 20 tahun sekarang
Rasanya tak mungkin lagi kita seperti dulu
Kalau kita jalan berdua  tidak ada yang tau kita kakak adik.
mereka lihat kau pacar aku
mereka lihat kau adalah abang atau kakaknya aku
Iya,, kau seperti pacar
Pacar dari lahir
Iya juga, kau seperti abang, kakak yang bisa mengambil perannya
Aku bangga kau bisa berubah lebih baik dari dirimu yang dulu
Aku bangga kau yang sekarang
Kau mampu hidup mandiri dan anti menyusahkan orangtua
Aku bangga kau bisa buktikan kau mampu melebihi yang kau bisa
Yang perlu kau tau
Keluarga tetaplah tempat terhangat yang selalu memperhatikanmu
Keluarga adalah tempat kau kembali dimanapun kau berada
Keluarga adalah tempat ternyaman kau ingin apapun
Jangan pernah merasa sendiri
Ada tuhan, ada aku, ada adik-adik, ada mama dan ada papa yang menunggu kabarmu
Aku bangga kau bisa buktikan kau yang terbaik
Dibanding teman seumuranmu kau adalah yang terbaik
Hebat dalam hal apapun
Setelah masa didikanku usai
Saatnya berbakti
Kau sudah mendahului ku melakukan itu
Aku bangga kau bisa melakukannya
Saat masa bakti ku
Kau juga menanggung hidup aku untuk aku bisa bertahan sampai sekarang
Kau juga yang membantu aku untuk sampai ditempat ini
Kau juga alasan kenapa aku memilih tempat ini
Kau bisa mengandalkan kemampuanmu untuk menuntun aku yang baru
aku sangat bangga
aku sangat berterimakasih
aku sangat beruntung memiliki teman sedarah sepertimu
bukan hanya aku, mama juga bangga denganmu.
Papa juga sangat bangga
Setiap menanyai perkembanganmu selalu ada pujian untukmu
Kau harus pertahankan itu
Aku yang seharusnya seorang kakak
Dan kau sebagai adik
Tetapi kenyataannya terbalik
Kemanapun kita pergi kau yang menjadi kakak untuk aku dan adik-adik
Aku bangga
Aku minta maaf kau mengambil peranku
Karena aku belum bisa mainkan peranku yang seharusnya
Aku tahu banyak hal yang sudah kau alami diluar sana
Kau bahkan lebih kuat dari yang aku kira
Lebih tegar dari yang aku kira
Tak peduli orang berkata apapun tentangmu
Aku akan tetap bangga memiliki saudara kandung sepertimu
Masa baktiku sedang berlangsung
Aku ingin sepertimu
Aku ingin kau jaga kesehatanmu
Sehatlah selalu
Jangan memaksakan tubuh soktegar mu untuk terus bekerja dan bekerja
Semua ada batasnya
Mari bekerjasama,
Untuk sama-sama berbakti mewujudkan mimpi orangtua kita
Aku akan selalu mendukungmu
Begitupun dirimu pasti mendukung aku juga
Kita harus saling melengkapi
Saling mengawasi
Semoga keluarga kita lebih baik
Aku tak akan mengatakan kau adinda
Brota Ayudril Adha
Aku dan keluarga bangga padamu
Tetaplah seperti itu sekarang dan nanti
Terimakasih,,
Terimakasih untuk selalu dekat
Teramakasih untuk apapun yang telah kau lakukan
Ingat pesanku
Jaga kesehatan dan dirimu
Jangan habiskan hidup untuk selalu bekerja dan bekerja
Keluarga tempat mu untuk pulang
Salam rindu
Nining, Yuzim, Yerzi, Mama, Papa

Maret  2016


Selasa, 01 Maret 2016

hidup butuh perjuangan. berproseslah selalu dijalanNya. karena setiap proses yang baik tidak akan menghianati hasil yang baik pula.






Assalamualaikum.Wr.Wb

Apa kabar sahabat semoga dalam keadaan sehat dan bahagia, serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Sudah lama tidak membaca, sudah lama pula tidak menulis. Kurang lebih delapan bulan yang lalu sampai hari ini tak mengisi laman bloger ini. Tidak peduli berapapun lamanya kita harus tetap menulis. Walau kadang butuh moody dulu untuk melahirkan tulisan-tulisan cantik. Moody aku baru muncul setelah delapan bulan. Semoga sahabat tidak seperti aku ya,, moody nya muncul setiap hari.

Banyak hal yang aku alami selama delapan bulan itu, banyak membawa perubahan dalam kehidupan aku saat ini. Mulai dari kabar bahagia mengikuti ujian sidang, kabar bahagia bisa wisuda di bulan agustus 2015, kabar pengangguran, kabar sedih tak punya uang, kabar bahagia diizinkan terbang keluar pulau, kabar murung susahnya mencari pekerjaan, hingga kabar bahagia dihari jumat.

Alhamdulillah kita harus lebih banyak bahagia, karena tuhan tidak suka yang bersedih sebab Allah SWT selalu  bersama kita. Latahzan InnaLLaha ma’ana.
Berbagi kebahagiaan dengan sahabat pembaca merupakan kebahagiaan tersendiri juga buat aku.

Mulai dari kabar bahagia bisa mengikuti ujian siding skripsi.
Hidup memang penuh tantangan, tergantung kitanya berani tau tidak menghadapi tantangan itu. Saat itu masa-masa kritis menjadi mahasiswa tingkat akhir. Aku sudah bimbingan judul dan BAB I mulai dari bulan September 2014.  Saat itu ingin sekali coumlaude 3,5 tahun wisuda di bulan april 2015. Tetapi tuhan berkehendak lain. Aku dituntun untuk belajar banyak hal. Manusia memang inginnya cepat, instan dan enak-enak saja. Siapapun pasti inginkan itu. Segala sesuatu butuh proses, kita harus berjuang untuk mendapatkan itu semua. Kita hanya bisa berencana, sedangkan hasil tetap yang maha kuasa yang menentukan. Hal itu benar-benar aku alami, aku merasa Allah.SWT sangat menyayangi, sangat memperhatikan setiap proses yang aku jalani.

Bulan September bimbingan

Oktober bimbingan sambil PPL mengajar di sekolah

November bimbingan sambil PPL

Desember bimbingan sambil PPL

Januari pun masih bimbingan sambil PPL

Bahkan hari itu tahun baru tanggal 1 januari 2015 masih bimbingan

Februari Alhamdulillah akhirnya bisa seminar. Itupun sudah banyak teman-teman 
seperjuangan yang sudah seminar. Meskipun banyak juga teman-teman yang belum.

Proses bimbingan itu penuh liku tetapi selalu ada jalan.

Mulai dari menunggu berjam-jam dikampus.

Menunggu dari pagi tapi tidak jadi bimbingan

Menunggu tetapi ditolak

Menunggu tetapi dibentak

Menunggu tetapi salah melulu

Begitulah bimbingan menunggu, untuk bimbingan beberapa minit butuh waktu berjam-jam 
bahkan berhari-hari untuk bisa bimbingan. Dan butuh kesabaran yang maksimal untuk menghadapi hal itu. Alhamdulillah aku bisa melewatinya. Aku belajar sabar, meski ada ratapan tangis disela-sela bimbingan yang membuat aku melankolis. Tetapi selalu ada jalan. Ada teman-teman seperjuangan yang membantu.

Seminar dibulan Februari, kemudian lanjut bimbingan lagi untuk BAB II, BAB III, BAB IV dan 
BAB V. perjuangan untuk bimbingannya lebih berat lagi. Tetapi Alhamdulilllah aku bisa melewatinya.

Maret berharap bisa selesai bimbingan (pun) masih disuruh lebih bersabar lagi hingga bulan april.

April masih bimbingan menunggu.
 April adalah perayaan wisuda untuk teman-teman yang cumlaude dan berhasil lulus dibulan februari. Aku dan teman-teman yang belum berhasil masih berjuang bimbingan menunggu.

Mei masih bimbingan menunggu

Juni (pun) masih bimbingan menunggu

Juli masih bimbingan di minggu pertama, saat itu antara bersemangat dan pasrah. Sebab bulan ini penentuan untuk wisuda periode agustus. Jika tidak ujian dibulan ini maka wisuda agustus lewat. Saat itu teman pendampingku sudah selesai melewati masa kritisnya. Sedangkan aku masih kritis dan gawat darurat. Sebab belum ada jalan terang untuk penyelesaian bimbingan menunggu. Melihat teman pendamping sudah selesai. Aku pasrah dan tidak terima dengan apa yang terjadi. Sebab perjuanganku bimbingan menunggu sudah dari tahun lalu. Aku sempat berderaian airmata mengenang perjuangan itu. Berceritapun aku sangat lebay sampai terisak-isak. Belum kelihatan jalan terang dari dari bimbingan menunggu. Orangtua tidak memaksa untuk cepat selesai, aku pasrah. Tetapi selalu ada jalan.

Beberapa hari setiap malam aku mengadu pada tuhan, mohon pada penguasa alam semesta untuk memberikan aku kesabaran yang lebih banyak, memoon diberikan aku ketabahan hingga aku bisa menerima segalanya, memohon diberikan kelancaran untuk jalan ku kedepannya. Aku juga shlat dhuha, puasa senin kamis dan jika bertemu pembimbing aku bacakan ayat kursi dalam hati agar diberikan kemudahan.

Alhamdulilllah Allah SWT sangat menyayangi, sangat memperhatikan kita yang bersungguh-sungguh berada dijalanNya. Detik-detik terakhir pendaftaran ujian kompre dosbing telfon aku menyuruh daftar ujian. Padahal sebelum itu masih jauh dari haraoan untuk bisa mengikuti uiian. Hari itu aku bergegas melengkapi persyaratan ujian, besoknya Alhamdulilllah aku bisa ujian kompre. Inilah jalan tuhan, selalu diberikan suprice terbaik untuk kita yang bersabar.

Minggu II Juli tepatnya tanggal 8 Juli 2015 ujian kompre.
Tanggal 10  Juli 2015 ujian sidang penentuan skripsi. Bimbingan gesit hanya satu hari. Selesai ujian harus berburu lagi untuk revisi dan minta tandatangan dosen. Sebab bulan ini memasuki liburan lebaran idul fitri.

Tanggal 14 semua aktifitas dosen dikampus sudah diliburkan. Aku sangat bersemangat mengejar ini itu.

Alhamdulilllah selalu diberikan kemudahan dalam kesulitan. Aku dibantu sahabat pendamping yang luar biasa. Juga bantuan dari orang-orang terdekat dan doa kedua orangtua yang mempelancar segalanya. Bantuan yang aku anggap sebagai tangan tuhan yang menolong dimasa kritis.

Agustus Alhamdulillah wisuda.. aku kabarkan berita ini pulang. Agar keluarga tau dan bisa datang di acara perayaaan gelar sarjanaku. Alhamdulilllah hari itu sangat bahagia, keluarga besar datang dan diberi kelancaran hingga akhir. Tuhanku yang maha penyayang, tuhanku yang maha kuasa, berkat dariNya semua dapat berjalan lancar. Aku bahagia..

September aku pulang kerumah sudah membawa ijazah S.Pd. urusan kuliah semuanya telah aku selesaikan. Hingga tiba masa pengangguran. Pengangguran dibulan ini tidak begitu dramatis sebab masih baru-baru (angek-angek godok).

Minggu I pulang syukuran kelulusan

Minggu II liburan di rumah menikmati hangatnya keluarga

Minggu III mulai mencari lowongan

Minggu IV masih mencari…..

Oktober tiba dan masih mencari lowongan, aku sudah menyebar lamaran dan tes dibeberapa tempat yang mungkin menerima ijazahku.

Minggu I tes

Minggu II di rumah

Minggu III tes (lagi)

Minggu IV di rumah…

November datang dan masih mencari lowongan

Minggu I ikut jobfair di desnaker

Minggu II panggilan tes

Minggu III di rumah

Minggu IV di rumah,,,

Desember hadir dengan kisah (masih pengangguran)

Minggu I di  rumah

Minggu II di rumah

Minggu III tes di perbankan

Minggu IV masih di rumah

Selama dirumah aku menikmati waktu bersama keluarga,  selama empat tahun yang lalu hanya bisa berkumpul lima bulan sekali. Sekarang setiap hari aku bisa merasakan quality time bersama mama, papa, adik-adik. Merasakan nyamannya bersama setiap hari. Menikmati waktu bangun subuh yang dingin, kemudian tidur lagi, bangun lagi jam 8. Masak, sarapan bantu mama bersih-bersih rumah, mencuci, dan begitu seterusnya,
Bangun
Tidur
Tidur
Nonton
Tidur
Makan
Tidur
Makan
Tidur

Aku jarang keluar rumah sebab kalau keluar rumah pasti uang keluar. Uangnya masih dari saku orangtua. Aku sudah malu masih menjadi beban untuk orangtua. Aku malu dengan ijazah, selama itu aku terus mengeluh. Aku tidak sabaran dan tidak bisa lagi mennggu waktu.
Kapan?
Kapan aku dapat pekerjaan?
Kapan aku bisa menghasilkan?
Kapan aku bisa membantu keluarga?
Kapan?
Kapaaaaan?

Selama itu aku menunggu waktu. Sebab aku tidak ingin menyusahkan orangtua. Aku ingin sekali meringankan bebannya. Orangtua tentu tidak menuntut aku harus seperti itu. Tetapi hatiku berkata harus dan sudah seharusnya aku bisa membantu.
Akhir Desember aku sampaikan keinginan untuk merantau (lagi) keluar dari sarang untuk terbang melihat dunia luar. Awalnya mama berat hati, sebab aku anak sulung, perempuan yang seharusnya dirumah. Tetapi karena dirumah tidak juga dapat pekerjaan aku di izinkan terbang. Alhamdulilllah. Ridho Allah tergantung ridho orangtua. Jika orangtua mengizinkan Allah pasti memberi izin juga.

Januari 2016 tiba. Aku mempersiapkan diri, harus lebih baik nantinya,

Minggu I persiapan keberangkatan

Minggu II berangkat

Berangkat dari rumah seorang diri, hanya diantar sampai pintu rumah. Ini juga pengalaman pertama aku terbang. Berbekal arahan dari brota tecinta Alhamdulilllah penerbangan pertamaku lancar. Aku menuju tempat saudara dan disini aku juga ada brota dan Loli yang bisa mengawasi dan menuntun aku kemana aku pergi di kota ini.

Alhamdulilllah rencana tuhan sungguh luar biasa. Allah selalu memberikan lebih, melebihi yang aku minta.

Minggu III aku melihat kondisi dan tatakota dulu

Minggu IV aku mulai mengantar lamaran ditemani saudara sepupu yang baik hati. Aku diantar menemui kenalannya diberbagai tempat.

Februari datang, Alhamdullllah ada kabar gembira di hari Jumat.

Minggu I aku bertekad bulan ini harus bisa bekerja. Harus mendapatkan pekerjaan. Apapun yang penting aku ada kesibukan. Aku menyebar lamaran kemanapun yang membutuhkan.

Minggu II aku sangat berharap ada panggilan dari lamaran yang sudah aku kirim. Selama beberapa hari berturut-turut aku selalu mengadu tengah malam pada Allah. Aku ceritakan semuanya. Memohon diberikan petunjuk, memohon diberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuanku.

Alhamdulilllah tuhan maha mendengar, maha melihat, maha mengetahui.
Aku diberikan kabar bahagia, waktu itu hari jumat aku ada panggilan untuk interview, tetapi lamaranku ditolak karena latar pendidikanku berbeda dengan yang dibutuhkan perusahaan itu. Aku terus bersabar menunggu keputusan tuhan.

Alhamdulilllah setelah shalat ashar aku dapat panggilan lagi untuk interview malam ini. Jarak dari tempat aku kesana cukup jauh. Untung ada brota kebanggaanku yang siap mengantar aku pergi.

Malam itu interview. Aku dipercaya memiliki kemampuan untuk bekerja disana. Alhamdulilllah syukur aku kepadanya. Aku bahagia sekali dengan kabar ini.
Selasa aku suda sah bekerja disana, hingga saat ini.

Alhamdulilllah (lagi) rencana tuhan memang luar biasa. Melebihi kemampuan kita menalarnya. Terimakasih ya Allah, terimakasih maa,, terimakasih paa, terimakasih adinda kesayanganku. Berkat doaNya mengiringi aku dapat kabar ini.

Aku sangat belajar dari beberapa kejadian ini.

Kita harus berharap hanya kepadaNya. Gantungkan setiap harapan HANYA kepadaNya. Laksanakan kewajiban dan momohonlah untuk setiap doa yang kita panjatkan. Perbanyak waktu untuk lebih dekat denganNya. Jalani selalu hari-hari kita dengan ikhlas, tawakal dan sabar. Dialah yang maha kuasa atas apa yang terjadi. Dialah yang maha tahu untuk setiap proses yang kita jalani. Dialah ALLAH SWT  penguasa semuanya. karenaNya apapun bisa terjadi. Asal kita bersungguh-sungguh ada dijalanNya. Dia selalu memberikan lebih dari apa yang kita pinta. Sudah seharusnya kita melaksanakan kewajiban kepadaNya.

Semoga kita menjadi mukmin yang sholeha sahabat.

Semoga sahabat pembaca dapat belajar dari tulisan buruk ini.

Semoga bermanfaat.

Salam menulis

Keep istiqamah

Assalamualaikum.WR.WB :)