Selasa, 01 Maret 2016

hidup butuh perjuangan. berproseslah selalu dijalanNya. karena setiap proses yang baik tidak akan menghianati hasil yang baik pula.






Assalamualaikum.Wr.Wb

Apa kabar sahabat semoga dalam keadaan sehat dan bahagia, serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Sudah lama tidak membaca, sudah lama pula tidak menulis. Kurang lebih delapan bulan yang lalu sampai hari ini tak mengisi laman bloger ini. Tidak peduli berapapun lamanya kita harus tetap menulis. Walau kadang butuh moody dulu untuk melahirkan tulisan-tulisan cantik. Moody aku baru muncul setelah delapan bulan. Semoga sahabat tidak seperti aku ya,, moody nya muncul setiap hari.

Banyak hal yang aku alami selama delapan bulan itu, banyak membawa perubahan dalam kehidupan aku saat ini. Mulai dari kabar bahagia mengikuti ujian sidang, kabar bahagia bisa wisuda di bulan agustus 2015, kabar pengangguran, kabar sedih tak punya uang, kabar bahagia diizinkan terbang keluar pulau, kabar murung susahnya mencari pekerjaan, hingga kabar bahagia dihari jumat.

Alhamdulillah kita harus lebih banyak bahagia, karena tuhan tidak suka yang bersedih sebab Allah SWT selalu  bersama kita. Latahzan InnaLLaha ma’ana.
Berbagi kebahagiaan dengan sahabat pembaca merupakan kebahagiaan tersendiri juga buat aku.

Mulai dari kabar bahagia bisa mengikuti ujian siding skripsi.
Hidup memang penuh tantangan, tergantung kitanya berani tau tidak menghadapi tantangan itu. Saat itu masa-masa kritis menjadi mahasiswa tingkat akhir. Aku sudah bimbingan judul dan BAB I mulai dari bulan September 2014.  Saat itu ingin sekali coumlaude 3,5 tahun wisuda di bulan april 2015. Tetapi tuhan berkehendak lain. Aku dituntun untuk belajar banyak hal. Manusia memang inginnya cepat, instan dan enak-enak saja. Siapapun pasti inginkan itu. Segala sesuatu butuh proses, kita harus berjuang untuk mendapatkan itu semua. Kita hanya bisa berencana, sedangkan hasil tetap yang maha kuasa yang menentukan. Hal itu benar-benar aku alami, aku merasa Allah.SWT sangat menyayangi, sangat memperhatikan setiap proses yang aku jalani.

Bulan September bimbingan

Oktober bimbingan sambil PPL mengajar di sekolah

November bimbingan sambil PPL

Desember bimbingan sambil PPL

Januari pun masih bimbingan sambil PPL

Bahkan hari itu tahun baru tanggal 1 januari 2015 masih bimbingan

Februari Alhamdulillah akhirnya bisa seminar. Itupun sudah banyak teman-teman 
seperjuangan yang sudah seminar. Meskipun banyak juga teman-teman yang belum.

Proses bimbingan itu penuh liku tetapi selalu ada jalan.

Mulai dari menunggu berjam-jam dikampus.

Menunggu dari pagi tapi tidak jadi bimbingan

Menunggu tetapi ditolak

Menunggu tetapi dibentak

Menunggu tetapi salah melulu

Begitulah bimbingan menunggu, untuk bimbingan beberapa minit butuh waktu berjam-jam 
bahkan berhari-hari untuk bisa bimbingan. Dan butuh kesabaran yang maksimal untuk menghadapi hal itu. Alhamdulillah aku bisa melewatinya. Aku belajar sabar, meski ada ratapan tangis disela-sela bimbingan yang membuat aku melankolis. Tetapi selalu ada jalan. Ada teman-teman seperjuangan yang membantu.

Seminar dibulan Februari, kemudian lanjut bimbingan lagi untuk BAB II, BAB III, BAB IV dan 
BAB V. perjuangan untuk bimbingannya lebih berat lagi. Tetapi Alhamdulilllah aku bisa melewatinya.

Maret berharap bisa selesai bimbingan (pun) masih disuruh lebih bersabar lagi hingga bulan april.

April masih bimbingan menunggu.
 April adalah perayaan wisuda untuk teman-teman yang cumlaude dan berhasil lulus dibulan februari. Aku dan teman-teman yang belum berhasil masih berjuang bimbingan menunggu.

Mei masih bimbingan menunggu

Juni (pun) masih bimbingan menunggu

Juli masih bimbingan di minggu pertama, saat itu antara bersemangat dan pasrah. Sebab bulan ini penentuan untuk wisuda periode agustus. Jika tidak ujian dibulan ini maka wisuda agustus lewat. Saat itu teman pendampingku sudah selesai melewati masa kritisnya. Sedangkan aku masih kritis dan gawat darurat. Sebab belum ada jalan terang untuk penyelesaian bimbingan menunggu. Melihat teman pendamping sudah selesai. Aku pasrah dan tidak terima dengan apa yang terjadi. Sebab perjuanganku bimbingan menunggu sudah dari tahun lalu. Aku sempat berderaian airmata mengenang perjuangan itu. Berceritapun aku sangat lebay sampai terisak-isak. Belum kelihatan jalan terang dari dari bimbingan menunggu. Orangtua tidak memaksa untuk cepat selesai, aku pasrah. Tetapi selalu ada jalan.

Beberapa hari setiap malam aku mengadu pada tuhan, mohon pada penguasa alam semesta untuk memberikan aku kesabaran yang lebih banyak, memoon diberikan aku ketabahan hingga aku bisa menerima segalanya, memohon diberikan kelancaran untuk jalan ku kedepannya. Aku juga shlat dhuha, puasa senin kamis dan jika bertemu pembimbing aku bacakan ayat kursi dalam hati agar diberikan kemudahan.

Alhamdulilllah Allah SWT sangat menyayangi, sangat memperhatikan kita yang bersungguh-sungguh berada dijalanNya. Detik-detik terakhir pendaftaran ujian kompre dosbing telfon aku menyuruh daftar ujian. Padahal sebelum itu masih jauh dari haraoan untuk bisa mengikuti uiian. Hari itu aku bergegas melengkapi persyaratan ujian, besoknya Alhamdulilllah aku bisa ujian kompre. Inilah jalan tuhan, selalu diberikan suprice terbaik untuk kita yang bersabar.

Minggu II Juli tepatnya tanggal 8 Juli 2015 ujian kompre.
Tanggal 10  Juli 2015 ujian sidang penentuan skripsi. Bimbingan gesit hanya satu hari. Selesai ujian harus berburu lagi untuk revisi dan minta tandatangan dosen. Sebab bulan ini memasuki liburan lebaran idul fitri.

Tanggal 14 semua aktifitas dosen dikampus sudah diliburkan. Aku sangat bersemangat mengejar ini itu.

Alhamdulilllah selalu diberikan kemudahan dalam kesulitan. Aku dibantu sahabat pendamping yang luar biasa. Juga bantuan dari orang-orang terdekat dan doa kedua orangtua yang mempelancar segalanya. Bantuan yang aku anggap sebagai tangan tuhan yang menolong dimasa kritis.

Agustus Alhamdulillah wisuda.. aku kabarkan berita ini pulang. Agar keluarga tau dan bisa datang di acara perayaaan gelar sarjanaku. Alhamdulilllah hari itu sangat bahagia, keluarga besar datang dan diberi kelancaran hingga akhir. Tuhanku yang maha penyayang, tuhanku yang maha kuasa, berkat dariNya semua dapat berjalan lancar. Aku bahagia..

September aku pulang kerumah sudah membawa ijazah S.Pd. urusan kuliah semuanya telah aku selesaikan. Hingga tiba masa pengangguran. Pengangguran dibulan ini tidak begitu dramatis sebab masih baru-baru (angek-angek godok).

Minggu I pulang syukuran kelulusan

Minggu II liburan di rumah menikmati hangatnya keluarga

Minggu III mulai mencari lowongan

Minggu IV masih mencari…..

Oktober tiba dan masih mencari lowongan, aku sudah menyebar lamaran dan tes dibeberapa tempat yang mungkin menerima ijazahku.

Minggu I tes

Minggu II di rumah

Minggu III tes (lagi)

Minggu IV di rumah…

November datang dan masih mencari lowongan

Minggu I ikut jobfair di desnaker

Minggu II panggilan tes

Minggu III di rumah

Minggu IV di rumah,,,

Desember hadir dengan kisah (masih pengangguran)

Minggu I di  rumah

Minggu II di rumah

Minggu III tes di perbankan

Minggu IV masih di rumah

Selama dirumah aku menikmati waktu bersama keluarga,  selama empat tahun yang lalu hanya bisa berkumpul lima bulan sekali. Sekarang setiap hari aku bisa merasakan quality time bersama mama, papa, adik-adik. Merasakan nyamannya bersama setiap hari. Menikmati waktu bangun subuh yang dingin, kemudian tidur lagi, bangun lagi jam 8. Masak, sarapan bantu mama bersih-bersih rumah, mencuci, dan begitu seterusnya,
Bangun
Tidur
Tidur
Nonton
Tidur
Makan
Tidur
Makan
Tidur

Aku jarang keluar rumah sebab kalau keluar rumah pasti uang keluar. Uangnya masih dari saku orangtua. Aku sudah malu masih menjadi beban untuk orangtua. Aku malu dengan ijazah, selama itu aku terus mengeluh. Aku tidak sabaran dan tidak bisa lagi mennggu waktu.
Kapan?
Kapan aku dapat pekerjaan?
Kapan aku bisa menghasilkan?
Kapan aku bisa membantu keluarga?
Kapan?
Kapaaaaan?

Selama itu aku menunggu waktu. Sebab aku tidak ingin menyusahkan orangtua. Aku ingin sekali meringankan bebannya. Orangtua tentu tidak menuntut aku harus seperti itu. Tetapi hatiku berkata harus dan sudah seharusnya aku bisa membantu.
Akhir Desember aku sampaikan keinginan untuk merantau (lagi) keluar dari sarang untuk terbang melihat dunia luar. Awalnya mama berat hati, sebab aku anak sulung, perempuan yang seharusnya dirumah. Tetapi karena dirumah tidak juga dapat pekerjaan aku di izinkan terbang. Alhamdulilllah. Ridho Allah tergantung ridho orangtua. Jika orangtua mengizinkan Allah pasti memberi izin juga.

Januari 2016 tiba. Aku mempersiapkan diri, harus lebih baik nantinya,

Minggu I persiapan keberangkatan

Minggu II berangkat

Berangkat dari rumah seorang diri, hanya diantar sampai pintu rumah. Ini juga pengalaman pertama aku terbang. Berbekal arahan dari brota tecinta Alhamdulilllah penerbangan pertamaku lancar. Aku menuju tempat saudara dan disini aku juga ada brota dan Loli yang bisa mengawasi dan menuntun aku kemana aku pergi di kota ini.

Alhamdulilllah rencana tuhan sungguh luar biasa. Allah selalu memberikan lebih, melebihi yang aku minta.

Minggu III aku melihat kondisi dan tatakota dulu

Minggu IV aku mulai mengantar lamaran ditemani saudara sepupu yang baik hati. Aku diantar menemui kenalannya diberbagai tempat.

Februari datang, Alhamdullllah ada kabar gembira di hari Jumat.

Minggu I aku bertekad bulan ini harus bisa bekerja. Harus mendapatkan pekerjaan. Apapun yang penting aku ada kesibukan. Aku menyebar lamaran kemanapun yang membutuhkan.

Minggu II aku sangat berharap ada panggilan dari lamaran yang sudah aku kirim. Selama beberapa hari berturut-turut aku selalu mengadu tengah malam pada Allah. Aku ceritakan semuanya. Memohon diberikan petunjuk, memohon diberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuanku.

Alhamdulilllah tuhan maha mendengar, maha melihat, maha mengetahui.
Aku diberikan kabar bahagia, waktu itu hari jumat aku ada panggilan untuk interview, tetapi lamaranku ditolak karena latar pendidikanku berbeda dengan yang dibutuhkan perusahaan itu. Aku terus bersabar menunggu keputusan tuhan.

Alhamdulilllah setelah shalat ashar aku dapat panggilan lagi untuk interview malam ini. Jarak dari tempat aku kesana cukup jauh. Untung ada brota kebanggaanku yang siap mengantar aku pergi.

Malam itu interview. Aku dipercaya memiliki kemampuan untuk bekerja disana. Alhamdulilllah syukur aku kepadanya. Aku bahagia sekali dengan kabar ini.
Selasa aku suda sah bekerja disana, hingga saat ini.

Alhamdulilllah (lagi) rencana tuhan memang luar biasa. Melebihi kemampuan kita menalarnya. Terimakasih ya Allah, terimakasih maa,, terimakasih paa, terimakasih adinda kesayanganku. Berkat doaNya mengiringi aku dapat kabar ini.

Aku sangat belajar dari beberapa kejadian ini.

Kita harus berharap hanya kepadaNya. Gantungkan setiap harapan HANYA kepadaNya. Laksanakan kewajiban dan momohonlah untuk setiap doa yang kita panjatkan. Perbanyak waktu untuk lebih dekat denganNya. Jalani selalu hari-hari kita dengan ikhlas, tawakal dan sabar. Dialah yang maha kuasa atas apa yang terjadi. Dialah yang maha tahu untuk setiap proses yang kita jalani. Dialah ALLAH SWT  penguasa semuanya. karenaNya apapun bisa terjadi. Asal kita bersungguh-sungguh ada dijalanNya. Dia selalu memberikan lebih dari apa yang kita pinta. Sudah seharusnya kita melaksanakan kewajiban kepadaNya.

Semoga kita menjadi mukmin yang sholeha sahabat.

Semoga sahabat pembaca dapat belajar dari tulisan buruk ini.

Semoga bermanfaat.

Salam menulis

Keep istiqamah

Assalamualaikum.WR.WB :)