kamu yang aku sebut aku
ternyata lebih banyak galau dari pada bahagia.. mulai dari sekarang perbanyaklah bahagia. banyak hal yang bisa dsyukuri untuk bahagia. tidak ada lagi alasan tuk bersedih. 😘😊😘
Kamis, 15 Desember 2016
hy iam
Rabu, 06 April 2016
puisi mengantarku pada hidup yang tak seharus aku kenal. dengannya aku tau,,
Ini Sajak Bukan?
bukan bukan bukan
bukan aku menarik kata bukan
bukan kamu yang menarik aku
iyaa kamu
iyaaa aku yang menarikmu
iyaaaaa kamuu
iyaaaaaaa aku yang menarikmu
iya bukan?
bukan bukan
bukan aku,, tapi kamu
kamu yang memulai lebih dulu
iya bukan?
****
22th
Rabu, 16 Maret 2016
beginilah hidup sebagai manusia
DUNIA
memang, adakalanya jenuh menyapa saat sudah diberi tuntunan
memang, adakalanya tidak merasa puas atas apa yang sudah kita lakukan
memang, adakalanya diam sejenak untuk melihat apa yang sudah kita lakukan
memang, adakalanya untuk marah kala tak kenal lagi apa itu sabar
memang, adakalanya menangis dalam mengampun tanpa kita sadari
memang, adakalanya diri ini butuh sandaran
memang, adakalanya butuh rangkulan orang-orang terkasih
menganai diri ini
siapa yang tau?
hanya aku sendiri dan tuhan
aku genggam saja kemudian aku lepaskan setiap asaku.
aku dimiliki dia yang maha kaya maha penyayang
tak patut aku takut selain darinya
tak mesti aku ragu untuk setiap ketentuannya
semestinya aku bisa terima semuanya
dan bersyukur
Alhamdulilllahirabbil'alamin
memang, adakalanya jenuh menyapa saat sudah diberi tuntunan
memang, adakalanya tidak merasa puas atas apa yang sudah kita lakukan
memang, adakalanya diam sejenak untuk melihat apa yang sudah kita lakukan
memang, adakalanya untuk marah kala tak kenal lagi apa itu sabar
memang, adakalanya menangis dalam mengampun tanpa kita sadari
memang, adakalanya diri ini butuh sandaran
memang, adakalanya butuh rangkulan orang-orang terkasih
menganai diri ini
siapa yang tau?
hanya aku sendiri dan tuhan
aku genggam saja kemudian aku lepaskan setiap asaku.
aku dimiliki dia yang maha kaya maha penyayang
tak patut aku takut selain darinya
tak mesti aku ragu untuk setiap ketentuannya
semestinya aku bisa terima semuanya
dan bersyukur
Alhamdulilllahirabbil'alamin
Jumat, 11 Maret 2016
Dengan Puisi Aku,,
Kemaren waktu pengangguran ingin diberi pekerjaan
Sekarang sudah diberi pekerjaan ingin cari
pekerjaan lagi
Kemaren suntuk hanya berkawan hape dikosan pingin
beli laptop
Sekarang sudah diberi laptop ingin diberi motor
Apalah aku ini
Kurang bersyukur sudah diberi tuhan, sudah
dikabulkan bahkan melebihi yang aku mau
Tapi masih minta lagi dan lebih lagi
Apalah aku ini
Sudah diberikan tempat yang baik kerjanya hanya
tidur-tiduran setiap hari
Cobalah lakukan hal yang bermanfaat, bergerak
sana-sini
Tapi masih buntu
Aku masih kalah sama rasa takutku
Apalah aku ini
Dikalahkan sama diri sendiri
Seharusnya aku bisa lebih baik
Melakukan yang aku bisa
Apalah aku ini,
Aku sudah buat pernyataan untuk selalu berbuat
yang terbaik
Tetapi masih saja aku lalai
Apalah aku ini,
Banyak pintanya
Banyak maunya
Waktu banyak tapi untuk dekat denganNya saja aku
masih pilih-pilih
Apalah aku ini
Katanya ingin berubah
Tapi shalat kadang masih buru-buru kadang lupa
sudah berapa rakaatnya kurang khusyuk
Padahal disetiap shlat itu ada doanya
Apalah aku ini
Kutipan
Entah mengapa, ada saat dimana aku merasa
hampa dan butuh diiingatkan oleh kepedihan.
Aku ingin menikmati air mata yang tumpah dan
berlinang menjadi sungai kesedihan.
Akupun merasa seimbang, sebab susah senang
silih berganti dalam kehidupan.
Sepatutnya aku menerima apa yang sudah aku
lakukan.
Lalu aku berpikir, jikalau sedih, duka
nestapa dan airmata tak pernah singgah dalam kehidupan.
Adakah aku belajar untuk terus bersyukur dan
bersahabat?
Dan apakah kening ini akan tetap menyentuh
sajadah,? Menangis sesegukan penuh keromantisan dihadapannYa dalam sujud yang
panjang…
Puisi
Adakah aku ketika kau ada di
fikiranku?
Adakah rindu yang aku pendam untuk
diam?
Adakah benci seperti menunggu yang
tak mungkin?
Adakah rasa ketika kau jumpa aku?
Adakah bahagia ketika bisa
berbicara denganku?
Adakah sepotong hati yang
melengkapi puzzle yang aku susun untukmu?
Adakah pagi yang kau lihat
senyumku?
Adakah penampilan terbaikku
berkesan denganmu?
Adakah aku ketika kelopak mata
menutupi duniamu?
Adakah jarak yang seperti spasi
menghiasi kata-kataku?
DIAM
11 March 2016
Malam
Aku bersalah terhadap waktu
Aku bersyukur masih diberi
kesempatan
Malam
Syukurku tak sebanding dengan
kataku
Masih saja minus
Malam
Maafkan aku hari ini
Meski pagi menawarkan cerita
baru
Aku suka kau
Malam
Denganmu aku mengenang
Seisi waktu yang aku miliki
hari ini
------- 11 March 2016
Aku hanya yang biasa dari sekian
banyak perempuan
Biasa saja, bedak seadanya kadang
butuh lipstick untuk senyumanku
Sebab gadis biasa dengan senyum hitam
lelaki tak tertarik
Senyum pink, aku suka warnanya
Dengan itu aku biasa kini dipanggil
sicantik
Aku hanya yang biasa
Pakaian ku sederhana, tak ada logo,
Nevada, QL apalah
Tak pernah pun aku kenal itu
Aku hanya yang biasa adanya
Walau kadang aku sembunyi dibalik
layarku
Aku perlahan muncul
Dan mereka menjauhiku
Aku yang biasa
Biasa bermalasan, biasa rajin, biasa
sedih, biasa senang
Aku yang biasa
Jika kau melihat aku yang tidak biasa,
itu bukan aku
Aku tak paham merek dijalanan
Aku menyukai yang murah. Nyaman dan
aman
Tak adapun yang menanyai merek padaku
Tapi rupanya itu kan menaikkan kelasku
Aku yang biasa
Adalah keinginan seperti mereka yang
istimewah
Tak boleh, aku harus bersyukur aku
yang biasa
Aku yang biasa diajarkan untuk terus
hemat
Hemat untuk apa?
Untuk diri aku juga
Aku jarang hemat
Sebab aku yang biasa
Hanya memikirkan hidup layak hari ini
Esok pasti rencana tuhan lebih biasa
dariku
Aku tak berencana
Ku serahkan padanya
Itulah aku menjadi biasa
Aku tau luka ditangan ayahku karena memegang
palu belum sebanding dengan luka dihatinya
Aku tau airmata yang keluar dimata ibu belum
sebanding dengan rasa sedih dihatinya
Untuk itu aku berjuang selalu
Untuk mengahupus airmata ibu, menymbuhkan
luka ayah
Kamis, 03 Maret 2016
I PROUD OF YOU
Meja tamu
dirumah pecah gara-gara kita berantem.
Ribut karena
hal-hal kecil
Pintu,
jendela sampai sekarang masih bolong,
Gegara
kelakukan kita yang saling berlariang lempar batu dalam rumah.
Heboh karena
hal yang tidak penting.
Bekas luka
cakaran ditangan dan kaki karena aku.
Karena kamu
juga aku punya tato ditangan dan kaki.
Karena kita
lawan smackdown.
Teriak-teriak
saling lempar kejelekan juga pernah.
Hingga
tetangga kaget dengan kegaduhan kita,
Banyak lagi
keributan yang kita lakukan karena hal-hal kecil.
Kita pantang
mengalah.
Selalu adu
pendapat.
Saling
tanding mana yang kuat.
Jika aku
kalah atau kau yang kalah.
Kita
berlarian main curang dan saling ejek.
Bahagia
selaki meski kadang kau menangis karena aku, atau aku yang menangis karena
ulahmu.
Jarak usia
tiga tahun kau dan aku
Meski aku
lahir lebih dulu
Tapi kini
kau lebih jadi seorang kakak untuk aku
Peran yang
seharusnya untuk aku
kau yang
mainkan.
Sejak kau
meninggalkan rumah
Kita jarang
lagi adu gulat apalagi adu pendapat
Kau lebih
dewasa dari perkiraanku
Kau jauh
berubah dari kita yang dulu suka berantem
Kau jauh
berubah
Kau bahkan
mengantikan peran papa untuk aku dan adik-adik
Lawan cakak
aku sudah 20 tahun sekarang
Rasanya tak
mungkin lagi kita seperti dulu
Kalau kita
jalan berdua tidak ada yang tau kita
kakak adik.
mereka lihat
kau pacar aku
mereka lihat
kau adalah abang atau kakaknya aku
Iya,, kau
seperti pacar
Pacar dari
lahir
Iya juga,
kau seperti abang, kakak yang bisa mengambil perannya
Aku bangga
kau bisa berubah lebih baik dari dirimu yang dulu
Aku bangga
kau yang sekarang
Kau mampu
hidup mandiri dan anti menyusahkan orangtua
Aku bangga
kau bisa buktikan kau mampu melebihi yang kau bisa
Yang perlu
kau tau
Keluarga
tetaplah tempat terhangat yang selalu memperhatikanmu
Keluarga
adalah tempat kau kembali dimanapun kau berada
Keluarga
adalah tempat ternyaman kau ingin apapun
Jangan
pernah merasa sendiri
Ada tuhan,
ada aku, ada adik-adik, ada mama dan ada papa yang menunggu kabarmu
Aku bangga kau
bisa buktikan kau yang terbaik
Dibanding
teman seumuranmu kau adalah yang terbaik
Hebat dalam
hal apapun
Setelah masa
didikanku usai
Saatnya
berbakti
Kau sudah
mendahului ku melakukan itu
Aku bangga
kau bisa melakukannya
Saat masa
bakti ku
Kau juga menanggung
hidup aku untuk aku bisa bertahan sampai sekarang
Kau juga
yang membantu aku untuk sampai ditempat ini
Kau juga
alasan kenapa aku memilih tempat ini
Kau bisa
mengandalkan kemampuanmu untuk menuntun aku yang baru
aku sangat
bangga
aku sangat
berterimakasih
aku sangat
beruntung memiliki teman sedarah sepertimu
bukan hanya
aku, mama juga bangga denganmu.
Papa juga
sangat bangga
Setiap
menanyai perkembanganmu selalu ada pujian untukmu
Kau harus
pertahankan itu
Aku yang
seharusnya seorang kakak
Dan kau
sebagai adik
Tetapi
kenyataannya terbalik
Kemanapun
kita pergi kau yang menjadi kakak untuk aku dan adik-adik
Aku bangga
Aku minta
maaf kau mengambil peranku
Karena aku
belum bisa mainkan peranku yang seharusnya
Aku tahu
banyak hal yang sudah kau alami diluar sana
Kau bahkan
lebih kuat dari yang aku kira
Lebih tegar
dari yang aku kira
Tak peduli
orang berkata apapun tentangmu
Aku akan
tetap bangga memiliki saudara kandung sepertimu
Masa baktiku
sedang berlangsung
Aku ingin
sepertimu
Aku ingin
kau jaga kesehatanmu
Sehatlah
selalu
Jangan
memaksakan tubuh soktegar mu untuk terus bekerja dan bekerja
Semua ada
batasnya
Mari
bekerjasama,
Untuk
sama-sama berbakti mewujudkan mimpi orangtua kita
Aku akan
selalu mendukungmu
Begitupun
dirimu pasti mendukung aku juga
Kita harus
saling melengkapi
Saling
mengawasi
Semoga
keluarga kita lebih baik
Aku tak akan
mengatakan kau adinda
Brota
Ayudril Adha
Aku dan
keluarga bangga padamu
Tetaplah
seperti itu sekarang dan nanti
Terimakasih,,
Terimakasih
untuk selalu dekat
Teramakasih
untuk apapun yang telah kau lakukan
Ingat
pesanku
Jaga
kesehatan dan dirimu
Jangan
habiskan hidup untuk selalu bekerja dan bekerja
Keluarga
tempat mu untuk pulang
Salam rindu
Nining,
Yuzim, Yerzi, Mama, Papa
Maret 2016
Selasa, 01 Maret 2016
hidup butuh perjuangan. berproseslah selalu dijalanNya. karena setiap proses yang baik tidak akan menghianati hasil yang baik pula.
Assalamualaikum.Wr.Wb
Apa kabar sahabat semoga dalam
keadaan sehat dan bahagia, serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Sudah lama
tidak membaca, sudah lama pula tidak menulis. Kurang lebih delapan bulan yang
lalu sampai hari ini tak mengisi laman bloger ini. Tidak peduli berapapun
lamanya kita harus tetap menulis. Walau kadang butuh moody dulu untuk
melahirkan tulisan-tulisan cantik. Moody aku baru muncul setelah delapan
bulan. Semoga sahabat tidak seperti aku ya,, moody nya muncul setiap
hari.
Banyak hal yang aku alami selama
delapan bulan itu, banyak membawa perubahan dalam kehidupan aku saat ini. Mulai
dari kabar bahagia mengikuti ujian sidang, kabar bahagia bisa wisuda di bulan
agustus 2015, kabar pengangguran, kabar sedih tak punya uang, kabar bahagia
diizinkan terbang keluar pulau, kabar murung susahnya mencari pekerjaan, hingga
kabar bahagia dihari jumat.
Alhamdulillah kita harus lebih
banyak bahagia, karena tuhan tidak suka yang bersedih sebab Allah SWT selalu bersama kita. Latahzan InnaLLaha ma’ana.
Berbagi kebahagiaan dengan
sahabat pembaca merupakan kebahagiaan tersendiri juga buat aku.
Mulai dari kabar bahagia bisa
mengikuti ujian siding skripsi.
Hidup memang penuh tantangan,
tergantung kitanya berani tau tidak menghadapi tantangan itu. Saat itu
masa-masa kritis menjadi mahasiswa tingkat akhir. Aku sudah bimbingan judul dan
BAB I mulai dari bulan September 2014.
Saat itu ingin sekali coumlaude 3,5 tahun wisuda di bulan april 2015.
Tetapi tuhan berkehendak lain. Aku dituntun untuk belajar banyak hal. Manusia
memang inginnya cepat, instan dan enak-enak saja. Siapapun pasti inginkan itu.
Segala sesuatu butuh proses, kita harus berjuang untuk mendapatkan itu semua.
Kita hanya bisa berencana, sedangkan hasil tetap yang maha kuasa yang
menentukan. Hal itu benar-benar aku alami, aku merasa Allah.SWT sangat
menyayangi, sangat memperhatikan setiap proses yang aku jalani.
Bulan September bimbingan
Oktober bimbingan sambil PPL
mengajar di sekolah
November bimbingan sambil PPL
Desember bimbingan sambil PPL
Januari pun masih bimbingan
sambil PPL
Bahkan hari itu tahun baru
tanggal 1 januari 2015 masih bimbingan
Februari Alhamdulillah akhirnya
bisa seminar. Itupun sudah banyak teman-teman
seperjuangan yang sudah seminar.
Meskipun banyak juga teman-teman yang belum.
Proses bimbingan itu penuh liku
tetapi selalu ada jalan.
Mulai dari menunggu berjam-jam
dikampus.
Menunggu dari pagi tapi tidak
jadi bimbingan
Menunggu tetapi ditolak
Menunggu tetapi dibentak
Menunggu tetapi salah melulu
Begitulah bimbingan menunggu,
untuk bimbingan beberapa minit butuh waktu berjam-jam
bahkan berhari-hari untuk
bisa bimbingan. Dan butuh kesabaran yang maksimal untuk menghadapi hal itu. Alhamdulillah
aku bisa melewatinya. Aku belajar sabar, meski ada ratapan tangis
disela-sela bimbingan yang membuat aku melankolis. Tetapi selalu ada jalan. Ada
teman-teman seperjuangan yang membantu.
Seminar dibulan Februari,
kemudian lanjut bimbingan lagi untuk BAB II, BAB III, BAB IV dan
BAB V.
perjuangan untuk bimbingannya lebih berat lagi. Tetapi Alhamdulilllah aku bisa
melewatinya.
Maret berharap bisa selesai
bimbingan (pun) masih disuruh lebih bersabar lagi hingga bulan april.
April masih bimbingan menunggu.
April adalah perayaan wisuda
untuk teman-teman yang cumlaude dan berhasil lulus dibulan februari. Aku dan
teman-teman yang belum berhasil masih berjuang bimbingan menunggu.
Mei masih bimbingan menunggu
Juni (pun) masih bimbingan
menunggu
Juli masih bimbingan di minggu
pertama, saat itu antara bersemangat dan pasrah. Sebab bulan ini penentuan
untuk wisuda periode agustus. Jika tidak ujian dibulan ini maka wisuda agustus
lewat. Saat itu teman pendampingku sudah selesai melewati masa kritisnya.
Sedangkan aku masih kritis dan gawat darurat. Sebab belum ada jalan terang
untuk penyelesaian bimbingan menunggu. Melihat teman pendamping sudah selesai.
Aku pasrah dan tidak terima dengan apa yang terjadi. Sebab perjuanganku
bimbingan menunggu sudah dari tahun lalu. Aku sempat berderaian airmata
mengenang perjuangan itu. Berceritapun aku sangat lebay sampai terisak-isak.
Belum kelihatan jalan terang dari dari bimbingan menunggu. Orangtua tidak
memaksa untuk cepat selesai, aku pasrah. Tetapi selalu ada jalan.
Beberapa hari setiap malam aku
mengadu pada tuhan, mohon pada penguasa alam semesta untuk memberikan aku
kesabaran yang lebih banyak, memoon diberikan aku ketabahan hingga aku bisa
menerima segalanya, memohon diberikan kelancaran untuk jalan ku kedepannya. Aku
juga shlat dhuha, puasa senin kamis dan jika bertemu pembimbing aku bacakan
ayat kursi dalam hati agar diberikan kemudahan.
Alhamdulilllah Allah SWT sangat menyayangi, sangat
memperhatikan kita yang bersungguh-sungguh berada dijalanNya. Detik-detik
terakhir pendaftaran ujian kompre dosbing telfon aku menyuruh daftar ujian.
Padahal sebelum itu masih jauh dari haraoan untuk bisa mengikuti uiian. Hari
itu aku bergegas melengkapi persyaratan ujian, besoknya Alhamdulilllah aku
bisa ujian kompre. Inilah jalan tuhan, selalu diberikan suprice terbaik
untuk kita yang bersabar.
Minggu II Juli tepatnya tanggal 8
Juli 2015 ujian kompre.
Tanggal 10 Juli 2015 ujian sidang penentuan skripsi.
Bimbingan gesit hanya satu hari. Selesai ujian harus berburu lagi untuk revisi
dan minta tandatangan dosen. Sebab bulan ini memasuki liburan lebaran idul
fitri.
Tanggal 14 semua aktifitas dosen
dikampus sudah diliburkan. Aku sangat bersemangat mengejar ini itu.
Alhamdulilllah selalu diberikan
kemudahan dalam kesulitan. Aku dibantu sahabat pendamping yang luar biasa. Juga
bantuan dari orang-orang terdekat dan doa kedua orangtua yang mempelancar
segalanya. Bantuan yang aku anggap sebagai tangan tuhan yang menolong dimasa
kritis.
Agustus Alhamdulillah wisuda..
aku kabarkan berita ini pulang. Agar keluarga tau dan bisa datang di acara
perayaaan gelar sarjanaku. Alhamdulilllah hari itu sangat bahagia, keluarga
besar datang dan diberi kelancaran hingga akhir. Tuhanku yang maha penyayang,
tuhanku yang maha kuasa, berkat dariNya semua dapat berjalan lancar. Aku
bahagia..
September aku pulang kerumah
sudah membawa ijazah S.Pd. urusan kuliah semuanya telah aku selesaikan. Hingga
tiba masa pengangguran. Pengangguran dibulan ini tidak begitu dramatis sebab
masih baru-baru (angek-angek godok).
Minggu I pulang syukuran
kelulusan
Minggu II liburan di rumah
menikmati hangatnya keluarga
Minggu III mulai mencari lowongan
Minggu IV masih mencari…..
Oktober tiba dan masih mencari
lowongan, aku sudah menyebar lamaran dan tes dibeberapa tempat yang mungkin
menerima ijazahku.
Minggu I tes
Minggu II di rumah
Minggu III tes (lagi)
Minggu IV di rumah…
November datang dan masih mencari
lowongan
Minggu I ikut jobfair di desnaker
Minggu II panggilan tes
Minggu III di rumah
Minggu IV di rumah,,,
Desember hadir dengan kisah
(masih pengangguran)
Minggu I di rumah
Minggu II di rumah
Minggu III tes di perbankan
Minggu IV masih di rumah
Selama dirumah aku menikmati
waktu bersama keluarga, selama empat
tahun yang lalu hanya bisa berkumpul lima bulan sekali. Sekarang setiap hari
aku bisa merasakan quality time bersama mama, papa, adik-adik. Merasakan
nyamannya bersama setiap hari. Menikmati waktu bangun subuh yang dingin,
kemudian tidur lagi, bangun lagi jam 8. Masak, sarapan bantu mama bersih-bersih
rumah, mencuci, dan begitu seterusnya,
Bangun
Tidur
Tidur
Nonton
Tidur
Makan
Tidur
Makan
Tidur
Aku jarang keluar rumah sebab
kalau keluar rumah pasti uang keluar. Uangnya masih dari saku orangtua. Aku
sudah malu masih menjadi beban untuk orangtua. Aku malu dengan ijazah, selama
itu aku terus mengeluh. Aku tidak sabaran dan tidak bisa lagi mennggu waktu.
Kapan?
Kapan aku dapat pekerjaan?
Kapan aku bisa menghasilkan?
Kapan aku bisa membantu keluarga?
Kapan?
Kapaaaaan?
Selama itu aku menunggu waktu.
Sebab aku tidak ingin menyusahkan orangtua. Aku ingin sekali meringankan
bebannya. Orangtua tentu tidak menuntut aku harus seperti itu. Tetapi hatiku
berkata harus dan sudah seharusnya aku bisa membantu.
Akhir Desember aku sampaikan
keinginan untuk merantau (lagi) keluar dari sarang untuk terbang melihat dunia
luar. Awalnya mama berat hati, sebab aku anak sulung, perempuan yang seharusnya
dirumah. Tetapi karena dirumah tidak juga dapat pekerjaan aku di izinkan
terbang. Alhamdulilllah. Ridho Allah tergantung ridho orangtua. Jika
orangtua mengizinkan Allah pasti memberi izin juga.
Januari 2016 tiba. Aku
mempersiapkan diri, harus lebih baik nantinya,
Minggu I persiapan keberangkatan
Minggu II berangkat
Berangkat dari rumah seorang
diri, hanya diantar sampai pintu rumah. Ini juga pengalaman pertama aku
terbang. Berbekal arahan dari brota tecinta Alhamdulilllah penerbangan
pertamaku lancar. Aku menuju tempat saudara dan disini aku juga ada brota dan
Loli yang bisa mengawasi dan menuntun aku kemana aku pergi di kota ini.
Alhamdulilllah rencana tuhan
sungguh luar biasa. Allah selalu memberikan lebih, melebihi yang aku minta.
Minggu III aku melihat kondisi
dan tatakota dulu
Minggu IV aku mulai mengantar
lamaran ditemani saudara sepupu yang baik hati. Aku diantar menemui kenalannya diberbagai
tempat.
Februari datang, Alhamdullllah
ada kabar gembira di hari Jumat.
Minggu I aku bertekad bulan ini
harus bisa bekerja. Harus mendapatkan pekerjaan. Apapun yang penting aku ada
kesibukan. Aku menyebar lamaran kemanapun yang membutuhkan.
Minggu II aku sangat berharap ada
panggilan dari lamaran yang sudah aku kirim. Selama beberapa hari
berturut-turut aku selalu mengadu tengah malam pada Allah. Aku ceritakan
semuanya. Memohon diberikan petunjuk, memohon diberikan pekerjaan sesuai dengan
kemampuanku.
Alhamdulilllah tuhan maha mendengar, maha melihat, maha
mengetahui.
Aku diberikan kabar bahagia,
waktu itu hari jumat aku ada panggilan untuk interview, tetapi lamaranku
ditolak karena latar pendidikanku berbeda dengan yang dibutuhkan perusahaan itu.
Aku terus bersabar menunggu keputusan tuhan.
Alhamdulilllah setelah shalat ashar aku dapat panggilan lagi
untuk interview malam ini. Jarak dari tempat aku kesana cukup jauh.
Untung ada brota kebanggaanku yang siap mengantar aku pergi.
Malam itu interview. Aku
dipercaya memiliki kemampuan untuk bekerja disana. Alhamdulilllah syukur
aku kepadanya. Aku bahagia sekali dengan kabar ini.
Selasa aku suda sah bekerja
disana, hingga saat ini.
Alhamdulilllah (lagi) rencana tuhan memang luar biasa.
Melebihi kemampuan kita menalarnya. Terimakasih ya Allah, terimakasih maa,,
terimakasih paa, terimakasih adinda kesayanganku. Berkat doaNya mengiringi aku
dapat kabar ini.
Aku sangat belajar dari beberapa
kejadian ini.
Kita harus berharap hanya
kepadaNya. Gantungkan setiap harapan HANYA kepadaNya. Laksanakan kewajiban dan
momohonlah untuk setiap doa yang kita panjatkan. Perbanyak waktu untuk lebih
dekat denganNya. Jalani selalu hari-hari kita dengan ikhlas, tawakal dan sabar.
Dialah yang maha kuasa atas apa yang terjadi. Dialah yang maha tahu untuk
setiap proses yang kita jalani. Dialah ALLAH SWT penguasa semuanya. karenaNya apapun bisa
terjadi. Asal kita bersungguh-sungguh ada dijalanNya. Dia selalu memberikan
lebih dari apa yang kita pinta. Sudah seharusnya kita melaksanakan kewajiban
kepadaNya.
Semoga kita menjadi mukmin yang
sholeha sahabat.
Semoga sahabat pembaca dapat
belajar dari tulisan buruk ini.
Semoga bermanfaat.
Salam menulis
Keep istiqamah
Assalamualaikum.WR.WB :)
Langganan:
Postingan (Atom)